Liputan6.com, Manila - Timnas bola basket 3x3 putra Indonesia meraih prestasi membanggakan di SEA Games 2019 yang berlangsung di Filipina. Mereka mampu membawa pulang medali perak. Sukses timnas basket 3x3 putra itu patut diacungi jempol karena mampu mendulang perak dengan mengandalkan pemain lokal alias tanpa pemain naturalisasi.
Dari tiga negara yang mendapat medali di cabor bola basket 3x3 putra yang digelar di Filoli Arena, Manila, praktis cuma timnas Indonesia yang bermain tanpa diperkuat satupun pemain naturalisasi atau pemain asing. Skuat basket 3x3 putra Indonesia diperkuat oleh empat pemain lokal yakni Surliyadin (Prawira Bandung) Rivaldo Tandra Pangestio (Satria Muda Pertamina), Sandy Ibrahim Azis (Satria Muda Pertamina) dan Oki Wira Sanjaya.
BACA JUGA
Timnas basket 3x3 putra yang tampil hanya dengan komposisi pemain asli lokal indonesia berhasil mendapatkan peringkat kedua atau perak dalam pertandingan basket 3x3. Tim Indonesia berhasil mengalahkan Vietnam yang berisikan pemain keturunan Amerika Serikat di semifinal.
Sebelumnya Indonesia kalah 17-19 dari Vietnam pada babak penyisihan grup. Namun, Surliyadin dkk mampu membalas kekalahan tersebut dengan menyingkirkan Vietnam di babak empat besar dengan skor 20-18 guna melaju ke final.
Pada babak final tim indonesia harus mengakui kegigihan dari tim tuan rumah Filipina yang diperkuat mayoritas pemain keturunan Filipina-Amerika Serikat atau Fil-Am.
Manajer timnas 3x3 basket putra, Rama Datau mengatakan awalnya ia ingin mencari pemain asing untuk dinaturalisasi, namun terbentur mepetnya waktu mulai dari proses pencarian pemain, mengurus administrasi hingga keluarnya dokumen passport.
"Butuh waktu panjang untuk menaturalisasi pemain asing menjadi WNI. Selain itu pemain naturalisasi itu juga harus butuh waktu untuk adaptasi dengan budaya Indonesia belum lagi harus penyesuaian dengan pemain lokal dan ofisial kita. Waktunya terlalu mepet untuk SEA Games 2019," jelas Rama Datau.
"Pada bulan Juni, saya diberi kesempatan untuk melakukan naturalisasi pemain. Setelah berdiskusi dengan pelatih serta melihat potensi pemain lokal yang ikut training camp akhirnya kita putuskan tidak melakukan naturalisasi. Waktunya juga sangat singkat karena SEA Games 2019 bergulir awal Desember," tambah Rama